Saturday, May 16, 2020

Kisah Tiga Sahabat


Oleh: Rizal Katili


Di sebuah rumah, yang tidak terlalu besar
juga tidak terlalu kecil

Banyak suara ramai beradu kisah menggebu
dari sudut tempat yang berdebu

Sepatu usang memulai cerita
"Aku memang sudah lusuh, tak sebagus dulu,
tetapi  perjalanan ribuan kilometer, adalah kenangan hebat" ujarnya jumawa.

Sandal jepit putus  menimpali
"Aku basah dan segar setiap kali mengantar tuan, pahalaku lebih banyak, toh" senyum kecilnya  mengembang.

"Kalian tidak tahu, aku lah yang selalu ikut kemana pun kalian pergi . Akulah yang menjaga agar  tuan kita-tidak telanjang, akulah yang paling tahu kemana kalian pergi" Ujar baju bekas bangga.

Sepatu usang, sandal jepit putus dan baju bekas, tertawa bersama,
mereka pun berpelukkan dengan rasa syukur memenuhi jiwa
meski kini menjadi penghuni ruang gelap
menunggu waktu perjalanan terakhir .

Jakarta Barat, 14 Mei 2020

No comments:

Post a Comment

1 Syawal

Oleh: Rizal Katili Matahari belum tinggi Kami bergegas pergi Menuju hati yang terpatri Kulihat sepi ketika pagi Jalan ...