Monday, May 25, 2020

1 Syawal



Oleh: Rizal Katili



Matahari belum tinggi
Kami bergegas pergi
Menuju hati yang terpatri

Kulihat sepi ketika pagi
Jalan panjang tak berpenghuni menanti hari yang kian tinggi

Gema doa hari ini
Semoga wabah ini
segera pergi

Merindu takbir tahmid tahlil di tanah lapang seluruh negeri

Hari ini kami jadi saksi
bahwa
Mudah bagi-Mu
membuat sepi seisi Bumi


Monday, May 18, 2020

Guru

Oleh: Rizal Katili

 

Bila malam berselimut kabut

ada lentera yang menerangi

 

Bila insan hidup dalam gelapnya ilmu

ada pelita yang menemani

 

Guru kaulah pelita itu

penuntun ke gerbang cahaya

penerang masa depan

 

Maafkan, bila aku tidak sebaik yang engkau harap

 

sebab

 

Dahulu aku tak mampu mensyukuri gelap

agar bisa menghargai cahaya

Kini

Aku yang tertatih melewati ruang 

tanpa suaramu

yang kurindu

menyusuri jalan setapak mendaki dan berliku,

mencari arah datangnya terang itu

 

 

 

Jakarta, 16 Mei 2020


Sunday, May 17, 2020

Semesta Bertasbih

Oleh: Rizal Katili

 

Bulan sabit menggantung di kaki langit

Bintang timur mendekat rapat

 

Merkurius, Venus, Bumi,  Mars, Cares, Jupiter,  Saturnus, Uranus, Neptunus.  Berbaris segaris.

 

Sajadahnya Nebula  yang membentang, berkilauan indah

dari ufuk timur ke ufuk barat

 

Sungguh malam telah menjadikan

para penghuni langit bertasbih

 

Dan aku hanya setitik debu yang tinggal di Bumi para khalifah

 

 

Jakarta, 15 Mei 2020


Saturday, May 16, 2020

Kisah Tiga Sahabat


Oleh: Rizal Katili


Di sebuah rumah, yang tidak terlalu besar
juga tidak terlalu kecil

Banyak suara ramai beradu kisah menggebu
dari sudut tempat yang berdebu

Sepatu usang memulai cerita
"Aku memang sudah lusuh, tak sebagus dulu,
tetapi  perjalanan ribuan kilometer, adalah kenangan hebat" ujarnya jumawa.

Sandal jepit putus  menimpali
"Aku basah dan segar setiap kali mengantar tuan, pahalaku lebih banyak, toh" senyum kecilnya  mengembang.

"Kalian tidak tahu, aku lah yang selalu ikut kemana pun kalian pergi . Akulah yang menjaga agar  tuan kita-tidak telanjang, akulah yang paling tahu kemana kalian pergi" Ujar baju bekas bangga.

Sepatu usang, sandal jepit putus dan baju bekas, tertawa bersama,
mereka pun berpelukkan dengan rasa syukur memenuhi jiwa
meski kini menjadi penghuni ruang gelap
menunggu waktu perjalanan terakhir .

Jakarta Barat, 14 Mei 2020

Friday, May 15, 2020

Nasihat Aktor Tua


Oleh: Rizal Katili

Kau perlu menghapal naskah
agar adegan-adegan panjang mampu kau
hidupkan.
Setelah itu kau bukan lagi dirimu
dan penonton pun lupa siapa kamu.

Kau hanya perlu menatap lawan main
yang sebenarnya dirimu sendiri.

Kau tak perlu mencari cahaya
biarkan cahaya yang mencarimu.
Pipimu sebelah hitam. Tanganmu sebelah
putih.
kaulah lukisan hitam putih.

Di panggung itu kau adalah apa yang ingin
kau jadikan siapa.
Bukan dirimu yang selalu mengejar terang.

Bergeraklah! sebab kata-kata perlu laku,
dan panggung luas bukan jalan buntu.

Kau boleh juga menjadi kenapa, tapi jangan
tinggalkan bagaimana.
sebab sejauh apa pun kau melangkah
kau hanya akan menemukan narasi penutup.


Jakarta Barat, 12 mei 2020

Thursday, May 14, 2020

Dini Hari


Oleh: Rizal Katili

Hai Dini sudah kau kenang masa lalumu bersama Hari?
Dia yang pernah membuatmu terjaga mengingatnya ketika fajar tiba.

Dia yang pernah mengisi jiwamu dan menguras waktumu memikirkanya.

Dini kini Harimu telah tiada. Pergi untuk selamanya. Tetapi fajar yang selalu kau nikmati dikala rindu. Masih tetap fajar yang sama.


Jakarta Barat, 5 Mei 2020

Wednesday, May 13, 2020

Aku Tuh Begitu

Oleh: Rizal Katili


Aku si pemalu juga peragu
Mau bilang aku, jadinya bilang saya
Mau bilang kamu, yang terucap malah dirimu

Aku itu apatis jika berurusan dengan asmara
Mau bilang cinta, malah bilang sayang
Mau bilang jadian, yang keluar malah bilang temenan

Aku itu si serius yang sok romantis
Mau kirim buah, malah kirim bunga
Mau kirim pesan, malah kirim salam
aku tuh begitu

Hanya pada Rini, aku jadi yakin
Mau mengucap rindu jadi bilang kangen
Mau bilang jalanin dulu
malah ngajak nikah dulu

Bahtera pun kulayarkan di lautan rindu tiada batas, tiada kata, hanya  saling menatap bahagia tanpa malu.



Jakarta Barat, 11 Mei 2020



1 Syawal

Oleh: Rizal Katili Matahari belum tinggi Kami bergegas pergi Menuju hati yang terpatri Kulihat sepi ketika pagi Jalan ...